Konsep Evaluasi
Setiap saat kita selalu melakukan evaluasi. Dalam setiap kegiaan dan aktivitas kita setiap hari pasti kita melakukan pengukuran dan penilaian. Dari kalimat diatas kita sudah menemukan 3 buah istilah yaitu pengukuran, penilaian dan evaluasi. Banyak orang cenderung mengartikan ketiga kata itu sebagai suatu pengertian yang sama. Untuk memahaminya perhatikan contoh-contoh berikut :
Apabila ada orang yang memberi 2 batang pensil kepada kita, dengan ukuran yang tidak sama panjang dan pendek, tentu kita akan memilih ukuran yang “panjang”. Kita tidak akan memilih yang pendek kecuali dengan alasan yang khusus.
a.
Pasar
merupakan tempat bertemunya orang-orang yang akan menjual dan membeli. Sebelum
menentukan barang yang akan dibeli, seorang pembeli akan memilih dahulu barang
mana yang lebih “baik” menurut ukurannya. Misalnya jeruk, ia akan membeli jeruk
yang besar, kuning dan kulitnya halus. Semua itu dipertimbangkan dari
pengalaman membeli jeruk sebelumnya.
Dari contoh-contoh diatas kita dapat
menyimpulkan bahwa sebelum menentukan pilihan, kita akan melakukan penilaian terhadap benda-benda yang dipilih.
Selain itu kita juga mengukur pensil mana yang lebih panjang atau pendek dan Jeruk mana yang
lebih besar atau kecil. Setelah menilai baru kita menentukan pilihan yang mana
yang akan kita ambil. Langkah-langkah tersebut dinamakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita tidak melakukan
penilaian sebelum melakukan pengukuan.
Ada beberapa
istilah yang sangat erat hubungan dengan evaluasi :
1. Pengukuran
Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik.
Pengukuran lebih bersifat kuantitaf, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan
penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang dimaksud pengukuran sebagaimana
disampaikan Cangelosi (1995:21) adalah proses pengumpulsn data melalui
pengamatan empiris.
2. Penilaian
Penilaian dalam pembelajaran adalah
suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkeseimbangan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan
belajar.
·
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan
satu ukuran. Pengukuran yang bersifat kuantitatif
·
Menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
·
Mengadakan Evaluasi meliputi kedua langkah diatas yaitu
mengukur dan menilai.
Dalam
sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap
yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. hasil
yang diperoleh dijadikan balikan (feed-back)
bagi guru dalam memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran.
1.
Pengertian Evaluasi
Menurut bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa
inggris “evalution”, yang berarti
penilaian atau peaksiran.Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi
merupakan kegiatan yang terncana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan
menggunakan instrument dan hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur memperoleh
kesimpulan.
Evaluasi adalah kegiatan yang meliputi pengukuran
penilaian yang menentukan kualitas dari pada sesuatu, berdasarkan pertimbangan
dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan.
Evaluasi
dimaknai sebagai penilaian sistematik tentang manfaat atau kegiatan suatu
objek. Evalaluasi memiliki pengertian yang berbeda-beda menurut beberapa ahli :
a.
Edwind
Wandt dan Gerald W. Brown (1977)
Evaluation refer to act of process to
determining the value of something. Artinya
evaluasi merupakan suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu.
b.
Stufflebeam
dkk (1971)
Evaluasi
merupakan proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang
berguna untuk menilai alternatif keputusan.
c.
Ralph
Taylor (1950)
Evaluasi
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam
hal apa, dan bagaiama tujuan pendidikan sudah tercapai.
d.
Suharsimi
Arikunto (2004)
Evaluasi
adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah
menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan di ambil
berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
e.
Zainal Arifin
Evaluasi
adalah suatu proses bukan hasil produk, hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu baik yang menyangkut tentang nilai
maupun arti.
Kesimpulan : Evaluasi
adalah proses pemberian makna atau ketetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan
angka pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
|
Dalam dunia
pendidikan evaluasi dapat dimaknai sebagai proses yang dilakukan oleh seseorang
(evaluator) untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program telah
tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan. Diungkapkan dalam UU No. 20
Tahun 2003 Pasal 58 ayat 1 yang menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Aspek-aspek yang diperlukan dalam evaluasi
terhadap peserta
didik meliputi:
a. Aspek-aspek
tentang berfikir, termasuk didalamnya: intelegensi, ingatan, cara menginterupsi
data, prinsif-prinsif pengerjaan pemikiran logis.
b. Perasaan
sosial; termasuk di dalamnya: cara bergaul, cara pemecahan nilai-nilai sosial,
cara menghadapi dan cara berpartisipasi dalam kenyataan sosial.
c. Keyakinan
sosial dan kewarganegaraan menyangkut pandangan hidupnya terhadap
masalah-masalah sosial, politik dan ekonomi.
d. Apresiasi
seni dan budaya.
e. Minat, bakat
dan hobby.
f. Perkembangan
sosial dan personal.
Pendapat lain melihat ruang lingkup objek evaluasi itu dari segi lain, yaitu dari segi pencapaian tujuan belajar murid dari berbagai mata pelajaran di sekolah. Dari pandangan tersebut dirumuskan beberapa aspek kepribadian yang perlu diperhatikan di dalam penilaian sebagai berikut:
1. Kesehatan
dan perkembangan fisik.
2. Perkembangan
emosional dan sosial.
3. Tingkah laku
etis, standar personal, dan nilai-nilai sosial.
4. Kemampuan
atau kecakapan untuk menjalankan kepemimpinan untuk memilih pemimpin secara
bijaksana untuk bekerja dalam kelompok dan masyarakat.
5. Menjadi
warga negara yang berguna di rumah, sekolah dan masyarakat sekarang dan masa
mendatang.
6. Perkembangan
estetika, baik sebagai penikmat maupun pencipta dalam seni sastra, drama, radio
dan televisi, kerajinan tangan, home decoration, dan sebagainya.
7. Kompotensi
dalam komunikasi dengan orang-orang lain melalui berbicara, mendengarkan,
membaca dan menulis.
8. Kecakapan
dalam berhitung, mengukur, menaksir, dan berfikir kuantitatif.
2.
Pentingnya Evaluasi
Dalam
dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penilaian mempunyai makna
itinjau dari berbagai segi :
a. Bagi
Siswa
Dengan adanya penelitian siswa dapat
mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh
guru. Apakah hasilnya memuaskan ataukah tidak. Jika memuaskan maka siswa akan
lebih termotivasi lagi untuk belajar, dan berupaya di lain waktu memperoleh
hasil yang baik pula. Jika tidak memuaskan, maka ia akan berusahaagar dilain
keadaan tidak terulang lagi.
b. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui sejauh mana bisa
melanjutkan pelajarannya karena sudah menguasai materi maupun bagi siswa-siswa
yang belum menguasai materi. Guru juga dapat mengetahui apakah materi yang
diajarkan sudah tepat bagi siswa dan apakah metode yang digunakan sudah tepat
atau belum.
c. Bagi Sekolah
Penilaian guru terhadap hasil belajar
siswa dapat diketahui terhadap kondisi belajar yang diciptakan sekolah sudah
sesuai harapan karena hasil belajar sisa merupakan cermin kualitas suatu
sekolah. Juga untuk mengetahui tepat tidaknya kurikulum sekolah untuk menjadi
bahan pertimbangan untuk masa yang akan dating atau digunakan sebagai pedoman.
No comments:
Post a Comment